Ibuku Skizofrenia
Pernahkah kamu membayangkan jika ibumu mengidap penyakit skizofrenia
? gimana perasaanmu jika ibumu yang mengalami hal itu?
Kali ini aku akan menceritakan kisah nyata yang aku alami saat ini. Berat sebenarnya menceritakan hal ini. Tetapi, aku ingin sharing sama kalian agar bisa di ambil pelajaran dan hikmahnya. Jadi, ibu ku mengidap penyakit skizofrenia. Bagi yang belum tahu penyakit Skizofrenia itu apa? Aku akan share disini ya.
Pengertian Skizofrenia yang aku baca dari ALO DOKTER. "Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang "Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku". Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri.
Waktu aku masih kecil, aku belum tahu tentang penyakit yang di derita ibu ku, yang aku lihat ia selalu melamun,sering menyendiri, berbicara sendiri dan sering berubah-ubah sikapnya, ia bisa baik banget dan tiba-tiba bisa marah-marah. Jika berbicara dengannya harus hati-hati karena mudah tersinggung dan setiap di ajak bicara pun terkadang suka tidak nyambung. Sedih nggak sih kalau kamu ada di posisi aku?
Jujur, mungkin aku adalah anak yang kurang kasih sayang dari seorang ibu. Dulu, waktu aku sekolah MTs, ibuku nggak mau hadir ke acara perpisahan aku, dan setiap ambil rapot jarang sama ibu, selalu bapak yang ambil. Entah kenapa mungkin ibu ku memang seperti itu karna penyakitnya, rumah selalu berantakan, kadang kalau lagi kambuh aku yang masak dan beberes rumah, kalau ia punya keinginan harus dituruti harus sesuai dengan keinginannya.
Akupun mengerti perasaan adik-adikku mungkin juga sama. Tetapi, kalian harus tahu ya, ibu ku baik banget, ia selalu ingin berbagi dan tidak bisa melihat orang lain atau saudaranya sedang susah. Terkadang aku suka mengeluh, kenapa dengan ibu? kapan ibu bisa sembuh? sampai kapan ibu seperti itu? aku suka iri melihat teman-teman ku bersama ibunya.
Mungkin jika orang lain lihat,ibu ku seperti orang sehat-sehat saja. Ya, memang fisiknya baik-baik saja tetapi sebenarnya ibuku sedang sakit.
Setelah aku menikah dan ikut suami di ciputat. Ibu ku sempat di rawat di rumah sakit khusus spesialis kejiwaan. Ketika aku pergi ke rumah sakit jenguk ibu di sana, aku nggak kuat sampai nangis melihat ibu satu ruangan dengan orang-orang yang sebenarnya lebih parah dari ibu. Hati ini remuk rasanya, kasihan dan nggak tega ya allah, disana ibu tidak di infus tetapi di beri obat dan mengikuti banyak kegiatan. Pas aku jengukin ibu, ibuku selalu bercerita," ibu disini ikutan ngaji, kata susternya suara ibu merdu, terus ibu dikasih makanan enak-enak. kapan ibu bisa pulang? ibu udah pengen pulang kerumah!" *aku dengerinnya sambil netesin air mata hiks.
Nah, alhamdulillah setelah sebulanan di rawat,ibuku pulang dan selama di rumah ibu ada perubahan, nggak pernah marah-marah atau teriak-teriak lagi. Tetapi ibuku kambuh lagi setelah beberapa bulan. Karena pas dirumah, ibu suka nggak mau minum obat, ibu selalu bilang "ibu sehat, ibu nggak sakit, kenapa sih harus minum obat terus? pokoknya nggak mau minum obat" kadang sampai dibuang itu obatnya.
Padahal kata dokter nggak boleh telat dan jika minum obat teratur insyaallah bisa sembuh. Sampai sekarang pun ibu masih sering kambuh dan akhirnya aku dan keluarga pun harus menerima keadaan yang terjadi, harus selalu sabar dan ikhlas, meskipun kadang selalu terbawa emosi, ibu membutuhkan kasih sayang dan perhatian.
Aku selalu berdoa untuk kesembuhan ibu dan meminta petunjuk yang terbaik untuk ibuku. Pastinya aku selalu berharap ibu bisa sembuh.
Semoga bisa di ambil hikmahnya ya dan minta kerelaan do'anya agar ibu ku cepat pulih lagi. Aamiin...
Komentar
Posting Komentar